Rabu, 04 November 2015

~ Ilmu Sosial Menurut para Ahli dan Contoh menurut pribadi diri sendiri ~




ILMU SOSIAL DASAR

  • Ilmu Sosial menurut Achmad Sanusi :

Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.

Contoh permasalahan social menurut Achmad Sanusi :

1. Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka.

2. Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembangan masyarakat.

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional.

1. Kemampuan Personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia.

2. Kemampuan Akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi.

3. Kemampuan profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya.


  • Ilmu Sosial menurut Peter Herman :


Sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.

Contoh permasalahan social menurut Peter Herman :

1.      Perusahaan di Indonesia dalam menerima karyawan baru biasanya ada saja yang melihat dari suku, bangsa dan budaya.

Contohnya ada perusahaan yang menerima berdasarkan sukunya, contoh yaitu perusahaan A memiliki pemimpin yang bersuku batak maka perusahaan itu lebih di memprioritaskan dalam merekrut karyawannya yang memiliki suku yang sama juga yaitu batak juga, padahal dengan menerima semua suku yang berbeda-beda dapat tetap memajukan perusahaan asalkan di lihat dari skill setiap calon pekerja tersebut, agar dapat terjadinya satu kesatuan Indonesia yang utuh di perusahaan tersebut tanpa memandang ras satu sama lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar